Cilegon – PLTU Suralaya pertama kali dibangun pada tahun 1984 dengan 2 (dua) Unit Pembangkit dan terus di tingkatkan hingga menjadi 7 (tujuh) Unit Pembangkit dengan total kapasitas terpasang 3.440 MW. PLTU yang merupakan PLTU terbesar di Indonesia ini memproduksi sekitar 50% dari total produksi PT Indonesia Power dan menyumbang 17% dari energi listrik kebutuhan Jawa-Madura-Bali. Saat ini PLTU Suralaya telah bertransformasi menjadi pembangkit modern dan ramah lingkungan, karena kini PLTU Suralaya menggunakan biomassa sebagai campuran bahan bakar batubara atau co-firing di PLTU Suralaya. PLTU Suralaya baru-baru ini mendapat apresiasi dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Arifin Tasrif saat kunjungannya beserta jajaran ke PLTU Suralaya, Rabu (30/12). Arifin menyebutkan upaya PLTU Suralaya ini merupakan bagian dari komitmen dunia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan CO2, "Itu bagian dari komitmen dunia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan CO2. Kalau tidak melaksanakan komitmen tersebut, kita terpojokkan dalam dunia internasional," tegas Arifin. ...
Selengkapnya