Bali
(20/11) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (UIW
NTT) dalam upaya melistriki seluruh wilayah NTT, bersinergi dengan PT
Indonesia Power (anak perusahaan PLN) melakukan Joint Planning Session
pada tanggal 19-20 November 2019 di Bali.
Dalam
acara yang bertajuk Joint Planning Session Peningkatan Keandalan
Pembangkit, General Manager PLN UIW NTT, Ignatius Rendroyoko mengatakan,
"PLN UIW NTT mempercayakan pengelolaan operation and maintenance
pembangkit-pembangkitnya, khususnya pembangkit energi baru terbarukan
(EBT) kepada Indonesia Power bukan tanpa alasan, karena Indonesia Power
yang merupakan bagian dari PLN group ini perusahaan pengelola pembangkit
listrik terbesar di Indonesia, memiliki keahlian dan pengalaman, serta
mempunyai sumber daya manusia yang expert di bidang pembangkit listrik,
baik itu pembangkit berbahan bakar fosil maupun energi baru terbarukan
(EBT)," ungkap Rendroyoko.
Lanjutnya,
"Kedepannya kerjasama ini akan terus digaungkan mengingat Flores Icon
Geothermal Island seperti di PLTP Ulumbu dan PLTP Mataloko. Tidak hanya
itu, awalnya Biomasa di Kawasan Indonesia Timur yang belum ada dan
melalui JPS ini seperti di PLTBm Bondohula akan dioperasikan kembali,
melihat peralatan pembangkit masih dalam keadaan baik dan ini bagus
Indonesia Power dan PLN dalam mengembangkan Pembangkit EBT karena NTT
masih butuh pembangkit untuk memasok listrik, jadi saya mengajak
Indonesia Power untuk kerjasama bagaimana kita bisa menekuni dan
menciptakan bahan baku biomasa yang berkelanjutan, sehingga pembangkit
bisa baik dan lancar," tambahnya.
Berdasarkan
data yang diterima, Indonesia Power sudah berhasil mengelola pembangkit
listrik Energi Baru Terbarukan di Indonesia sebesar 1.457 MW dan
penguatan lini energi terbarukan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah
yang telah menetapkan porsi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar
23% dalam bauran energi primer di tahun 2025.
Indonesia
Power yang menjalankan usaha bisnisnya di bidang operasi dan
pemeliharaan pembangkit listrik selalu siap bersinergi dan berkomitmen
untuk mendukung rasio elektrifikasi nasional, terutama untuk Indonesia
bagian timur. Setelah menjalin kerjasama dengan PT PAL Indonesia terkait
pembangunan Barge Mounted Power Plant (BMPP) yang nantinya akan
ditempatkan di Kolaka, Sulawesi Tenggara dan Sambelia, Nusa Tenggara
Barat. Kini, Indonesia Power meningkatkan jalinan kerja sama dengan PT
PLN (Persero) UIW NTT dalam bidang Operation and Maintenance Pembangkit
Tenaga Listrik.
Sementara itu,
Direktur Operasi 1 PT Indonesia Power, M. Hanafi Nur Rifai yang diwakili
oleh EVP of Research, Innovation and Engineering Herry Nugraha dalam
sambutannya menyampaikan dukungan kepada PLN (Persero) menuju 100 persen
rasio elektrifikasi nasional pada tahun 2020. "Terimakasih kepada PLN
UIW NTT yang telah mempercayakan Operation and Maintenance
pembangkit-pembangkit di NTT ini kepada kami, dan memang tidak salah
lagi karena kami berpengalaman di bidang ini. Kami akan terus
mengembangkan dan mendorong SDM dan para expert yang kami miliki untuk
kelistrikan di Indonesia. Selain itu kami sebagai anak perusahaan PLN
juga berkomitmen untuk terus mendukung PLN dalam mencapai 100 persen
rasio elektrifikasi nasional di tahun 2020," ungkap Herry.
Agenda
JPS diisi dengan Focus Group Discussion PLTP Ulumbu, PLTP Mataloko dan
PLTBm Bondohula mengenai peningkatan kehandalan pembangkit. Di penghujung
acara, dilakukan penandatanganan MoU Joint Planning Session Peningkatan
Kehandalan Pembangkit tentang Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan
Pembangkit Tenaga Listrik di Lingkungan Kerja PT PLN (Persero) Unit
Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur.